Like Us On Facebook

#htmlcaption1 Go UP! Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption2 Stay Connected

Selasa, 04 Oktober 2011

Harga Emas Anjlok, Saatnya Borong Emas?


"Beli lah emas saat BI mengintervensi rupiah, karena rupiah akan tertekan sementara."
Hadi Suprapto, Sukirno.


VIVAnews Senin, 26 September 2011, 10:59 WIB  - Gejolak di pasar keuangan global menyebabkan para investor menjual kepemilikan emas dan logam lainnya untuk mendapatkan uang tunai, sehingga membuat harga emas anjlok tajam. 

Apakah penurunan harga ini dapat dimanfaatkan untuk memborong emas? "Beli lah emas terutama ketika Bank Indonesia mengintervensi rupiah, karena rupiah tetap tertekan untuk sementara waktu," kata analis komoditas emas, Mulyadi Tjung, ketika berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Senin, 26 September 2011. Ketika BI menahan rupiah agar tetap stabil, Mulyadi melanjutkan, maka harga emas akan kembali stabil. 

Dia memprediksikan emas berada pada titik terendah untuk kemudian kembali naik. "Karena BI menahan rupiah, jadi emasnya susah terbang," kata dia. Namun, Mulyadi menambahkan, meskipun saat ini harga emas sedang turun, untuk sementara ini investor disarankan menunggu. Meskipun berdasarkan dolar Amerika Serikat harganya turun, namun harga dalam rupiah masih stabil.  


"Kalau belajar dari kejadian 2008, harga emas turun karena hedge fund besar dunia melepas posisi di emas untuk mengambil keuntungan guna meng-cover posisi mereka di saham. Setelah itu baru mereka masuk ke emas," ungkap Mulyadi. Karena dua alasan itu, lanjut dia, pertama, emas secara rupiah harganya masih stabil, sehingga dapat dikatakan belum ada penurunan signifikan. Kedua, ada kecenderungan hedge fund masuk ke treasury dolar AS yang menyebabkan dolar naik. 

"Minimal sampai The Fed selesai melepas talangan jangka pendek mereka," tutur Mulyadi. Ini dapat diartikan, sebelum The Fed selesai melepas, itu waktunya membeli emas, agar ketika harga naik bisa mengambil untung dari kenaikan itu. Sebagai informasi, di pasar komoditas, harga emas berjangka membukukan penurunan terbesar dalam satu hari sesi perdagangan. 

Harga emas berjangka turun sebesar 5,9 persen pada sesi perdagangan Jumat lalu, waktu New York. Emas berjangka kontrak Desember turun sebanyak US$101,90 atau 4,70 persen pada US$1.639,80 per ounce di Comex New York Mercantile Exchange. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 28 tahun lalu. Emas spot berakhir US$77 atau 4,43 persen lebih rendah pada US$1.662. Pada sesi awal perdagangan pekan ini, harga emas tampaknya masih akan sedikit terkoreksi. 

Sebab, CME Group pada Jumat lalu kembali menaikkan margin perdagangan berjangka emas, perak, dan tembaga, masing-masing sebesar 21 persen, 16 persen, dan 18 persen. Kenaikan margin tampaknya akan mulai diberlalukan setelah penutupan perdagangan hari ini, Senin, 26 Septembr 2011. 

Kenaikan margin akan menurunkan kemampuan investor dalam membeli emas, karena harga yang lebih mahal dan cenderung mendorong harga emas turun. Sementara itu, berdasarkan data yang dikutip VIVAnews.com dari situs resmi logammulia.com, Senin, 26 September 2011 pukul 08.04 WIB, harga emas batangan turun menjadi Rp557 ribu per gram. Sementara itu, harga beli kembali juga turun menjadi Rp460 ribu. Padahal, harga emas di PT Antam pada Jumat lalu, Rp567 ribu per gram. (art)

Nur Anisah SH MSi

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Pergerakan Harga Emas Indonesia.

Designed by Templateiy & CollegeTalks