Like Us On Facebook

#htmlcaption1 Go UP! Pure Javascript. No jQuery. No flash. #htmlcaption2 Stay Connected

Jumat, 26 Agustus 2011

Emas Menggila, Pasar Perhiasan Merana

Saat ini masyarakat hanya memborong emas batangan, bukan emas perhiasan.
Surabaya Post Jum'at, 19 Agustus 2011, 16:28 WIB - Harga emas kembali menggila. Emas batang di pasar dunia mencetak rekor baru di posisi US$1.829 per ounce atau sekitar Rp523.000 per gram, asumsi Rp8.900 per dolar AS.

Di Indonesia, emas batangan 1 gram telah mencapai Rp542 ribu (logammulia.com), sedangkan batangan 5 gram, harganya Rp510 ribu per gram.

Kekhawatiran terjadi double dip (resesi ganda) di Amerika Serikat dan zona Eropa memecut investor meninggalkan pasar saham dan beralih berburu emas. Buntutnya, pagi ini pasar modal di seluruh belahan dunia pun ‘terbakar’.

Ironisnya, saat produsen emas batangan berpesta, produsen perhiasan harus gigit jari karena penjualannya terkoreksi lebih dari 40 persen. Tahun ini pun menjadi tahun ke-enam melorotnya penjualan perhiasan sejak 2005.

"Industri perhiasan kita terus turun tiap tahunnya, sejak pertama kali harga emas naik tinggi 2005 lalu, sampai tahun ini penjualan perhiasan turun 30-40 persen," kata General Manager PT Hartono Wira Tanik, produsen perhiasan emas, David Hermanto, pada pembukaan Surabaya Internasional Jewellery Fair (SIJF), di Hotel Sangri La Surabaya, Jumat 19 Agustus 2011.

Menurut David, masyarakat saat ini lebih berminat terhadap emas batangan dengan tujuan investasi. Sementara untuk perhiasan emas, pasarnya terus berkurang. Dia menjelaskan, perhiasan emas memiliki kekurangan sebagai instrumen investasi karena nilainya berkurang akibat pemakaian sehari-hari, serta pemotongan biaya desain atau produksi.

"Sebenarnya kalua dilihat total, konsumsi emas di Indonesia sekitar 38 ton, tapi mayoritas batangan, bukan perhiasan,” katanya.

Hal senada diungkapkanLeo Hadi Loe, Ketua panitia SIJF sekaligus wakil World Gold Council. "Orang terus memburu emas batangan, tujuannya untuk investasi," katanya.

Bahkan Leo mengungkapkan, ketika ada pameran emas, stand yang paling ramai adalah penjualan emas batangan. "Antreannya sudah seperti sembako," katanya.

Manajer Pemasaran PT Untung Bersama Sejahtera, Catur R Limas, juga mengungkapkan hal yang sama, harga emas selama 15 tahun terakhir sudah naik 15 kali. Bahkan untuk mendapatkan emas, produsen perhiasan pun harus inden satu sampai dua pekan. “Harganya pun luar biasa mahal," ujarnya.

Tingginya peminat emas batangan, membuat para produsen perhiasan emas mulai mengalihkan, bahkan fokus terhadap logam perhiasan lainnya yakni perak dan berlian.

"Melihat kemampuan masyarakat dalam membeli perhiasan emas yang terus turun, kami mulai fokus ke perak,” katanya. "Tidak hanya Indonesia saja, kondisi ini juga diikuti negara seperti Cina, Korea sampai negara-negara timur tengah."

Langkah pengalihan ini ternyata juga berdampak, karena harga perak akhirnya juga naik sekitar 200 persen. Namun harga perak tetap jauh lebih murah. Harga perak berkisar Rp25 ribu-Rp40 ribu per gram. sementara tahun lalu harga perak masih berkisar Rp11 ribu, dan pada 2008-2009 masih Rp5.000 per gram. (Surabaya Post, Rista Rama Dani)

Nur Anisah SH MSi

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Pergerakan Harga Emas Indonesia.

Designed by Templateiy & CollegeTalks